Skip to main content

Mungkin Ini Dilema?

https://www.instagram.com/p/Bb1_Bkih6P9/

Pernahkah merasakan raga terasa lepas dari jiwa?

Saya sering, dan ini bermula sekitar 4 tahun lalu. Dan perasaan itu semakin menjadi bahkan saya merasa sulit bertolerasi dengan rasa itu dimulai sekitar 2 tahun terakhir.

Raga saya ada di satu tempat yang dulu merupakan tempat favorit saya tapi jiwa saya berada ditempat lain yang kini menjadi tempat favorit saya.
Menurut saya, multitasking tidak ada hubungannya. Karena raga tak berjiwa itu bagai lorong kosong, gelap dan hampa.

Bukan tak cinta lagi pada tempat ini. Tidak ada hubungannya dengan cinta saya terhadap tempat yang dulu favorit ini. Tapi, hati ini, jiwa ini telah berlabuh disuatu tempat dimana saya bisa lebih mengaktualisasikan diri saya, mengembangkan kemampuan yang saya percaya saya punya, yang dimana jiwa saya bebas berkembang tanpa batas dengan tantangan baru yang saya butuhkan.

Karena jiwa harus berkembang. Tidak bisa jalan ditempat, pasrah menerima keadaan seperti yang sudah bertahun-tahun berjalan.

Kenapa harus selama itu jauh berjalan dijalan yang menjenuhkan?
Saya punya alasan yang tak bisa diungkapkan.

Tapi segala sesuatu memang akan selalu menemukan titik terang. Apalagi ketika kita sudah pasrahkan semua jiwa kepada Sang Maha Pencipta.
Saya telah meminta, saya telah berusaha dan akan terus berusaha, selanjutnya saya serahkan seluruhnya pada yang Maha Kuasa.

#diary_umi
#23112017

Comments

Popular posts from this blog

Hari 1_Komunikasi Produktif

Bismillahirohmanirohim Akhirnya tantangan kuliah bunda sayang yang ditunggu-tunggu sekian lama sudah dimulai. Degdegan seperti saat menunggu mulainya perkuliahan ini. Sepertinya dulu kuliah tidak se-nervous ini hehehe... Yes, game level 1 selama 10 hari diawali tentang komunikasi produktif. Kalau dipikir, kenapa kok sepertinya complicated ya? Kan hanya komunikasi yang kita jalani setiap hari dengan anggota keluarga lainnya? Eits! Jangan salah...kali ini komunikasi yang kita lakukan harus produktif, harus terjadi perubahan yang positif seperti yang semua pihak inginkan. Hari ini kejadian unik dan lucu namun sebenarnya sering kejadian sih. Saya disini sebagai penengah antara suami dan anak saja namun saya sebagai pelaku komunikasi produktifnya. Muhammad menjelang tidur siang minta dibuatkan susu coklat ke Abinya. Dan Abi pun membuatkan susu kesukaan Muhammad dengan segera. Ternyata saat dirasa susu itu masih agak panas dan saya mengerti Muhammad akan meminumnya setelah beberapa saa

Hari 10_ Komunikasi Produktif

Bismillahirohmanirohim Alhamdulillah hari ini situasi lebih kondusif dari kemarin. Bersyukur saya selalu dapat belajar dari pengalaman teman-teman di kelas BunSay#4 IIP yang sama-sama sedang belajar komunikasi produktif. . Sejak kemarin yang diuji adalah kesabaran dengan menahan emosi saat kondisi saya sedang kurang baik. Komunikasi produktif hari ini dengan Muhammad terbangun karena membicarakan perencanaan acara hari ulang tahunnya. Yang sebenarnya kebiasaan ini sedang dalam proses hendak dihilangkan. . Perjalanan hijrah Umi dan Abi masih dalam tahap belajar sejalan dengan mendidik Muhammad dan adiknya kelak. . Membicarakan ulang tahun ini membuat hati Muhammad sedikit tentram dan senang sekali. Nasehat yang dari kemarin sempat terlempar jauh, secara otomatis tanpa diulang langsung berjalan. Umi : "habis minum susu Muhammad mandi ya sama acil" (dengan suara yang ramah) Muhammad : "iya umi" . Alhamdulillah...one step a head ya Muhammad...we still learni

Kemandirian - Muhammadhsahomeschool

https://www.instagram.com/p/BfIKeFMAPul/ Kemandirian adalah salah satu hal yang utama yang harus dipelajari menurut saya. Kemandirian harus dibentuk sedini mungkin, bukan nanti kalau sudah besar, sudah mengerti. Kemandirian bisa dibentuk melalui pembiasaan yang cara mengajarkannya saya juga masih learning by doing. . Secara fitrah, anak sudah ingin melakukan secara mandiri segala hal yang dia lihat dari contoh disekitarnya. Fitrah belajar hingga piawai yang merupakan salah satu potensi baik manusia. Namun terkadang orang dewasa tidak menyadari potensi itu dan menganggap anak-anak itu BELUM BISA, BELUM MENGERTI, yang pada akhirnya tanpa disadari mengubur fitrah belajar hingga piawai tersebut. . Disini Muhammad belajar, tidak hanya mainan dan lemari mainannya saja yang harus dibersihkan. Tapi seluruh bagian rumah termasuk dapur juga harus bersih. Melihat umi bersih-bersih, tanpa diminta Muhammad langsung mengambil lap ditempat lap disimpan dan bertanya yang mana lap untuk dapur kare