Skip to main content

Inspirasi

Keinginan untuk menulis lagi kembali saat sudah punya baby boy Muhammad Hafidz Syadi Abdurrahman. Sekitar Muhammad berumur 2 bulanan. Tapi apa daya belum ada peluang untuk itu. 

Saya putuskan untuk memulai saja saat Muhammad berumur 1 yo 6 mo. Awalnya menulis dibuku saja saya pikir bisa tapi ternyata belum punya waktu yang tepat untuk menulis. Hasilnya baru beberapa lembar buku-nya terisi tidak terdorong lagi untuk menulis. Selain waktu-nya tidak ada, cape juga sih nulis hehe...Sepertinya laptop dibutuhkan kembali ya.

Anak dan tumbuh kembangnya yang menjadi inspirasi saya untuk menulis kembali. Mulai dari newborn sampai masa-masa pertumbuhan seperti saat ini (Muhammad 20 mo) sangat menarik untuk ditulis. 

Muhammad termasuk anak yang lincah dan suka sekali musik. Mungkin karena mulai masih didalam perut sudah diajak umi nyanyi jadi sudah sering mendengar irama dan lagu. Dari kecil sudah diperkenalkan dengan buku-buku bantal karena umi ingin muhammad mencintai membaca buku. Dari dalam perut-pun muhammad sudah sering diperdengarkan ayat-ayat Al-Quran supaya suatu hari Insya Allah, mimpi umi dan abi, Muhammad menjadi hafidz quran seperti namanya. Suatu hari muhammad bernyanyi sambil berdakwah, mimpi umi muhammad :)

Mendidik dan merawat Muhammad juga tidak melepaskan peran abi muhammad yang ikut andil dalam semua prosesnya. Meskipun bekerja di offshore tapi abi juga mengikuti perkembangan muhammad dan ikut mendidik dan merawat saat sedang off bekerja. Maklum abi muhammad kerjanya 2 minggu on dan 2 minggu off. Waktu off, saat umi bekerja, muhammad full sama abi. Mandi, makan, bermain, bobo, pokoknya full. Sampai menggantikan diaper saat puppie juga dilakukan abi. Alhamdulillah, suami siaga :)

Inspirasi-inspirasi datang dari 2 laki-laki terdekat saya saat ini :)

Alhamdulillah atas nikmat-Mu, ya Allah.

Comments

Popular posts from this blog

Sepintas Kesibukan Yang Tak Berujung

Ya...disanalah laptop itu menyala dan hanya menyala.  Tidak tersentuh sedikitpun. Dan aku hanya bisa melihat dari kejauhan sambil melakukan rutinitas pagi yang tak nampak akan selesai karena sambung menyambung. Kalau pun ada jeda, aku manfaatkan untuk sedikit sarapan santai sambil duduk, menikmati roti meises dan milo hangat.  Tidak berselang lama, kadang sempat selesai sarapan kadang masih sekali gigit rotinya dan sekali seruput milonya. Karena si kecil bangun dan kakak sudah selesai bersiap untuk sarapan sebelum pergi ke sekolah. Si kecil yang menangis karena saat terbangun tidak ada ummi di sebelahnya. Si kecil yang ingin di peluk saat terbangun dari tidurnya. Si kecil yang sudah pandai protes jika semua tidak sesuai dengan keinginannya. Si kecil yang sudah mulai bisa memilih sesuai dengan kebutuhannya, meskipun terkadang pilihannya masih belum akurat. Si kecil yang sudah ga kecil-kecil amat lagi meskipun masih balita. Saatnya harus mengantar kakak, si kecil pun hanya ingin...

Spooning Coriander (Ketumbar) / Practical Life

Umi sudah mempersiapkan untuk kegiatan transfer kering ini dalam rangka IndonesiaMontessoriChallenge 2. Mulai dari wadah sampai bahan yang akan ditransfer oleh muhammad. Tapi waktu umi buka kulkas, muhammad lihat dan langsung mengambil botol yang isinya ketumbar. Muhammad minta bukakan botolnya dan ternyata isinya mau dimainkan. Hm...karena muhammad sudah tertarik sama ketumbar ini maka umi langsung menumpahkan ke wadah yang sudah disediakan. Tadinya wadah yang disediakan adalah 2 mangkuk stainless yang hampir sama besar. Tapi jadi berubah menjadi 1 mangkuk stainless dan botol tempat ketumbar disimpan. Muhammad lebih tertarik spooning ketumbar atau coriander-nya dari mangkuk ke dalam botol 😊 Walaupun masih berantakan tapi sebagian besar ketumbarnya masuk ke dalam botol. More practice my prince! I will be here for you 😙

Malang, Juli 2018 Part 4

Di Museum Tubuh   Hari ini Muhammad mau jalan-jalan kedua tempat. Yang pertama ke Museum Tubuh yang dikenal dengan Museum Bagong di JaTim Park 1. Kedua kami mau ke Museum Angkut.   Dari hotel kami pakai Go Car lagi, dan kali ini Abi ikut serta. Alhamdulillah, dapat supir Go Car yang mengetahui jalan alternatif lagi jadi kami sekitar 45 menit sampai di Museum Tubuh The Bagong Adventure. Sampai disana kami langsung beli tiket dan masuk. Alhamdulillah, tidak antri bahkan termasuk sepi.   Di Museum Tubuh Muhammad juga tidak terlalu excited. Bukan tidak excited tentang isinya, tapi lebih karena ruangan yang tidak begitu terang. Kalau untuk alat peraga Muhammad cukup tertarik. Dari sejak 2 tahun lalu, saat kami ke Museum Tubuh rasanya Museum ini tidak begitu banyak perubahan atau perkembangan.   Muhammad sempat mendapat pengetahuan mengenai vaksin melalui 3D movie. Lumayan setelah nonton ini Umi lebih mudah menjelaskan kenapa harus vaksin alias disuntik. Sepertinya pen...