Skip to main content

Semangat Menulis 08.02.2023

    Tulis, hapus, tulis, hapus, tulis, hapus, ... akhirnya ga nulis-nulis.





    Ganti font, ganti format, ganti warna font, ganti paper background persiapan untuk menulis dan akhirnya lelah, ga jadi nulis.
    Mau nulis apa? Pengennya yang bermanfaat, bermakna, buka buku ini, buka buku itu, lihat-lihat sosmed, akhirnya browsing dan scrolling sosmed. Ga jadi nulis lagi.
    Dapat ide saat nyetir. Coba diingat-ingat terus. Sampai rumah masih ingat tapi begitu mulai menulis vibes nya hilang dan menulis jadi ga berbinar lagi.
    Apakah setiap penulis begitu?
    Paling parah sih ya saat dapat ide lagi nyetir dan ga bisa segera nulis. Vibes ceritanya bisa hilang berdasarkan mood. Ah...sudahlah...
    Apalagi kalau selalu ada saja alasan ga bisa nulis karena lebih enak nulis pakai laptop, padahal sekarang bisa instal apps blog di android atau tablet. Kali ini alasannya, android atau tablet terlalu kecil jadi kurang enak nulisnya. Padahal gadget yang paling sering dan mudah di bawa kemana-mana ya android dan tablet.
    Moment dapat mood nulis dan laptop tinggal pakai itu langka banget. Seperti saat menulis ini. Mood lagi bagus dan pengen nulis, entah nulis apa. Laptop terbuka tinggal ketik dan alhamdulillah...akhirnya nulis juga.
    Dan moment ini selalu ga lama karena waktunya sudah waktu istirahat dan rasanya sudah keburu lelah seharian beraktifitas dengan anak-anak dan jadi jasa antar jemput anak.
    Namun semoga tulisan ini bisa menjadi memotivasi untuk menulis lebih sering, lebih seru, lebih bermanfaat bagi semua orang, dan bisa menghasilkan hehehe...
Barakallahu fiikum


Comments

Popular posts from this blog

Sepintas Kesibukan Yang Tak Berujung

Ya...disanalah laptop itu menyala dan hanya menyala.  Tidak tersentuh sedikitpun. Dan aku hanya bisa melihat dari kejauhan sambil melakukan rutinitas pagi yang tak nampak akan selesai karena sambung menyambung. Kalau pun ada jeda, aku manfaatkan untuk sedikit sarapan santai sambil duduk, menikmati roti meises dan milo hangat.  Tidak berselang lama, kadang sempat selesai sarapan kadang masih sekali gigit rotinya dan sekali seruput milonya. Karena si kecil bangun dan kakak sudah selesai bersiap untuk sarapan sebelum pergi ke sekolah. Si kecil yang menangis karena saat terbangun tidak ada ummi di sebelahnya. Si kecil yang ingin di peluk saat terbangun dari tidurnya. Si kecil yang sudah pandai protes jika semua tidak sesuai dengan keinginannya. Si kecil yang sudah mulai bisa memilih sesuai dengan kebutuhannya, meskipun terkadang pilihannya masih belum akurat. Si kecil yang sudah ga kecil-kecil amat lagi meskipun masih balita. Saatnya harus mengantar kakak, si kecil pun hanya ingin...

Spooning Coriander (Ketumbar) / Practical Life

Umi sudah mempersiapkan untuk kegiatan transfer kering ini dalam rangka IndonesiaMontessoriChallenge 2. Mulai dari wadah sampai bahan yang akan ditransfer oleh muhammad. Tapi waktu umi buka kulkas, muhammad lihat dan langsung mengambil botol yang isinya ketumbar. Muhammad minta bukakan botolnya dan ternyata isinya mau dimainkan. Hm...karena muhammad sudah tertarik sama ketumbar ini maka umi langsung menumpahkan ke wadah yang sudah disediakan. Tadinya wadah yang disediakan adalah 2 mangkuk stainless yang hampir sama besar. Tapi jadi berubah menjadi 1 mangkuk stainless dan botol tempat ketumbar disimpan. Muhammad lebih tertarik spooning ketumbar atau coriander-nya dari mangkuk ke dalam botol 😊 Walaupun masih berantakan tapi sebagian besar ketumbarnya masuk ke dalam botol. More practice my prince! I will be here for you 😙

Malang, Juli 2018 Part 4

Di Museum Tubuh   Hari ini Muhammad mau jalan-jalan kedua tempat. Yang pertama ke Museum Tubuh yang dikenal dengan Museum Bagong di JaTim Park 1. Kedua kami mau ke Museum Angkut.   Dari hotel kami pakai Go Car lagi, dan kali ini Abi ikut serta. Alhamdulillah, dapat supir Go Car yang mengetahui jalan alternatif lagi jadi kami sekitar 45 menit sampai di Museum Tubuh The Bagong Adventure. Sampai disana kami langsung beli tiket dan masuk. Alhamdulillah, tidak antri bahkan termasuk sepi.   Di Museum Tubuh Muhammad juga tidak terlalu excited. Bukan tidak excited tentang isinya, tapi lebih karena ruangan yang tidak begitu terang. Kalau untuk alat peraga Muhammad cukup tertarik. Dari sejak 2 tahun lalu, saat kami ke Museum Tubuh rasanya Museum ini tidak begitu banyak perubahan atau perkembangan.   Muhammad sempat mendapat pengetahuan mengenai vaksin melalui 3D movie. Lumayan setelah nonton ini Umi lebih mudah menjelaskan kenapa harus vaksin alias disuntik. Sepertinya pen...