Skip to main content

Bakat-bakat yang Mungkin Terpendam

Bismillahirohmanirohim

        Alhamdulillah...setelah sekian lama tidak menulis. Nekad ikutan projek menulis dan sekarang berusaha untuk menghasilkan karya. 

   Lupa, dulu bagaimana bisa menulis dengan lancar dan penuh imajinasi. Dari puisi sampai cerita pendek pernah di tulis. Sekarang rasanya takut sekali berimajinasi. Meskipun bertujuan untuk menghasilkan karya yang positif dan sesuai syariat islam. 

      Bertanya-tanya apakah saya benar-benar punya bakat menulis?

  Senang men-design ruang. Rasanya ini baru saja saya sadari setelah berkeluarga dan punya rumah sendiri. Semua ruangan di rumah adalah hasil design dan penataan sendiri. Termasuk bentuk kitchen set.

     Bertanya-tanya apakah saya benar-benar punya bakat design interior?

     Rasanya sejak SD sudah senang foto-foto. Dulu ingat punya kamera pocket, dari kamera pocket keluaran KFC sampai kamera pocket beneran. Tapi rasanya belum pernah benar-benar belajar photography. Saat kuliah dan sempat terdaftar di kelas jurnalistik, memang sempat foto-foto dengan DSLR punya abah tapi rasanya masih belum bernilai photography semua hasilnya.

    Bertanya-tanya apakah saya benar-benar punya bakat seorang photographer?

    Sejak kecil sadar namun sangat ingin bisa menggambar. Saat era digital ini sangat mudah belajar bikin ilustrasi dengan gadget. Katanya awalanya boleh menjiplak foto untuk melatih dan melemaskan tangan, dan lama kelamaan akan terbiasa. Bisa sih...sudah beberapa gambar yang dihasilkan meskipun masih jauh dari standar. Standar siapa? Ya standar diri sendirilah hehehe...

    Bertanya-tanya apakah saya benar-benar punya bakat menggambar?

    Ternyata sekarang saya senang edit-edit foto plus video. Dan penasaran dengan content creator. Mempelajari beberapa aplikasi edit foto dan video berikut seluk beluk content creator.

    Bertanya-tanya apakah saya benar-benar punya bakat content creator?


Mari kita lihat saja nanti šŸ˜†

Comments

Popular posts from this blog

Sepintas Kesibukan Yang Tak Berujung

Ya...disanalah laptop itu menyala dan hanya menyala.  Tidak tersentuh sedikitpun. Dan aku hanya bisa melihat dari kejauhan sambil melakukan rutinitas pagi yang tak nampak akan selesai karena sambung menyambung. Kalau pun ada jeda, aku manfaatkan untuk sedikit sarapan santai sambil duduk, menikmati roti meises dan milo hangat.  Tidak berselang lama, kadang sempat selesai sarapan kadang masih sekali gigit rotinya dan sekali seruput milonya. Karena si kecil bangun dan kakak sudah selesai bersiap untuk sarapan sebelum pergi ke sekolah. Si kecil yang menangis karena saat terbangun tidak ada ummi di sebelahnya. Si kecil yang ingin di peluk saat terbangun dari tidurnya. Si kecil yang sudah pandai protes jika semua tidak sesuai dengan keinginannya. Si kecil yang sudah mulai bisa memilih sesuai dengan kebutuhannya, meskipun terkadang pilihannya masih belum akurat. Si kecil yang sudah ga kecil-kecil amat lagi meskipun masih balita. Saatnya harus mengantar kakak, si kecil pun hanya ingin...

Spooning Coriander (Ketumbar) / Practical Life

Umi sudah mempersiapkan untuk kegiatan transfer kering ini dalam rangka IndonesiaMontessoriChallenge 2. Mulai dari wadah sampai bahan yang akan ditransfer oleh muhammad. Tapi waktu umi buka kulkas, muhammad lihat dan langsung mengambil botol yang isinya ketumbar. Muhammad minta bukakan botolnya dan ternyata isinya mau dimainkan. Hm...karena muhammad sudah tertarik sama ketumbar ini maka umi langsung menumpahkan ke wadah yang sudah disediakan. Tadinya wadah yang disediakan adalah 2 mangkuk stainless yang hampir sama besar. Tapi jadi berubah menjadi 1 mangkuk stainless dan botol tempat ketumbar disimpan. Muhammad lebih tertarik spooning ketumbar atau coriander-nya dari mangkuk ke dalam botol 😊 Walaupun masih berantakan tapi sebagian besar ketumbarnya masuk ke dalam botol. More practice my prince! I will be here for you 😙

Malang, Juli 2018 Part 4

Di Museum Tubuh   Hari ini Muhammad mau jalan-jalan kedua tempat. Yang pertama ke Museum Tubuh yang dikenal dengan Museum Bagong di JaTim Park 1. Kedua kami mau ke Museum Angkut.   Dari hotel kami pakai Go Car lagi, dan kali ini Abi ikut serta. Alhamdulillah, dapat supir Go Car yang mengetahui jalan alternatif lagi jadi kami sekitar 45 menit sampai di Museum Tubuh The Bagong Adventure. Sampai disana kami langsung beli tiket dan masuk. Alhamdulillah, tidak antri bahkan termasuk sepi.   Di Museum Tubuh Muhammad juga tidak terlalu excited. Bukan tidak excited tentang isinya, tapi lebih karena ruangan yang tidak begitu terang. Kalau untuk alat peraga Muhammad cukup tertarik. Dari sejak 2 tahun lalu, saat kami ke Museum Tubuh rasanya Museum ini tidak begitu banyak perubahan atau perkembangan.   Muhammad sempat mendapat pengetahuan mengenai vaksin melalui 3D movie. Lumayan setelah nonton ini Umi lebih mudah menjelaskan kenapa harus vaksin alias disuntik. Sepertinya pen...