Skip to main content

Hari 4_ Komunikasi Produktif

Bismillahirohmanirohim

Hampir satu bulan ini saya harus banyak istirahat alias bedrest. Waktu kehamilan pertama juga hampir seperti ini juga, pusing, mual, dan muntah. Tapi seingat saya dulu lebih sering muntahnya daripada masuk makanannya sampai saya harus bedrest di RS.
.
Bedrest ini yang bikin Muhammad tidak ada teman main bahkan nyaris tidak bisa menjalani aktifitas diluar rumahnya seperti, sekolah tahfidz, basket, dan aikido. Alhamdulillah, Muhammad masih punya Kai yang masih kuat nyetir dan mengantar untuk aktifitas diluar rumah sementara Abi masih on duty.
.
Setelah off duty, kembali Abi yang antar Muhammad. Biasanya sih jadi Umi dan Abi yang antar, tapi Umi harus bedrest.
.
Off kali ini, Abi benar-benar seperti mengurus 2 bayi hehehe...1 bayi jelang 5 tahun, 1 lagi bayi besar yang menikmati bedrest berfaedah (ikutan bahasa kekinian 😁). Selain ngurus 2 bayi, off kali ini dirumah kami juga sedang ada sedikit pemasangan lemari baju yang memerlukan beberes baju dalam lemari Umi dan Abi plus semua mainan edukasi Muhammad yang jumlahnya lumayan banyak.
.
Kebayang ya lelahnya tidak ada yang membantu. Umi tidak berdaya, dan Muhammad hanya bisa membantu sedikit karena memang lebih banyak bermain. Sampai kemarin sepertinya, Abi masih under control. Tapi hari ini mungkin Abi sudah terlalu lelah.
.
Hari ini Abi sempat kesal dengan Muhammad. Namun Abi masih bisa menyampaikan kekesalannya dengan nada rendah, clear, and clarify. Dengan Abinya kesal, Muhammad minta maaf sambil menangis, dan juga minta maaf pada Allah Subhanahu wa ta'alaa karena sudah bikin Abinya marah.
.
Sementara Umi jadi penasihat setelah maaf-maafan terjadi 😊
.

#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Comments

Popular posts from this blog

Sepintas Kesibukan Yang Tak Berujung

Ya...disanalah laptop itu menyala dan hanya menyala.  Tidak tersentuh sedikitpun. Dan aku hanya bisa melihat dari kejauhan sambil melakukan rutinitas pagi yang tak nampak akan selesai karena sambung menyambung. Kalau pun ada jeda, aku manfaatkan untuk sedikit sarapan santai sambil duduk, menikmati roti meises dan milo hangat.  Tidak berselang lama, kadang sempat selesai sarapan kadang masih sekali gigit rotinya dan sekali seruput milonya. Karena si kecil bangun dan kakak sudah selesai bersiap untuk sarapan sebelum pergi ke sekolah. Si kecil yang menangis karena saat terbangun tidak ada ummi di sebelahnya. Si kecil yang ingin di peluk saat terbangun dari tidurnya. Si kecil yang sudah pandai protes jika semua tidak sesuai dengan keinginannya. Si kecil yang sudah mulai bisa memilih sesuai dengan kebutuhannya, meskipun terkadang pilihannya masih belum akurat. Si kecil yang sudah ga kecil-kecil amat lagi meskipun masih balita. Saatnya harus mengantar kakak, si kecil pun hanya ingin...

Spooning Coriander (Ketumbar) / Practical Life

Umi sudah mempersiapkan untuk kegiatan transfer kering ini dalam rangka IndonesiaMontessoriChallenge 2. Mulai dari wadah sampai bahan yang akan ditransfer oleh muhammad. Tapi waktu umi buka kulkas, muhammad lihat dan langsung mengambil botol yang isinya ketumbar. Muhammad minta bukakan botolnya dan ternyata isinya mau dimainkan. Hm...karena muhammad sudah tertarik sama ketumbar ini maka umi langsung menumpahkan ke wadah yang sudah disediakan. Tadinya wadah yang disediakan adalah 2 mangkuk stainless yang hampir sama besar. Tapi jadi berubah menjadi 1 mangkuk stainless dan botol tempat ketumbar disimpan. Muhammad lebih tertarik spooning ketumbar atau coriander-nya dari mangkuk ke dalam botol 😊 Walaupun masih berantakan tapi sebagian besar ketumbarnya masuk ke dalam botol. More practice my prince! I will be here for you 😙

Malang, Juli 2018 Part 4

Di Museum Tubuh   Hari ini Muhammad mau jalan-jalan kedua tempat. Yang pertama ke Museum Tubuh yang dikenal dengan Museum Bagong di JaTim Park 1. Kedua kami mau ke Museum Angkut.   Dari hotel kami pakai Go Car lagi, dan kali ini Abi ikut serta. Alhamdulillah, dapat supir Go Car yang mengetahui jalan alternatif lagi jadi kami sekitar 45 menit sampai di Museum Tubuh The Bagong Adventure. Sampai disana kami langsung beli tiket dan masuk. Alhamdulillah, tidak antri bahkan termasuk sepi.   Di Museum Tubuh Muhammad juga tidak terlalu excited. Bukan tidak excited tentang isinya, tapi lebih karena ruangan yang tidak begitu terang. Kalau untuk alat peraga Muhammad cukup tertarik. Dari sejak 2 tahun lalu, saat kami ke Museum Tubuh rasanya Museum ini tidak begitu banyak perubahan atau perkembangan.   Muhammad sempat mendapat pengetahuan mengenai vaksin melalui 3D movie. Lumayan setelah nonton ini Umi lebih mudah menjelaskan kenapa harus vaksin alias disuntik. Sepertinya pen...