Skip to main content

Hari 1_Komunikasi Produktif

Bismillahirohmanirohim

Akhirnya tantangan kuliah bunda sayang yang ditunggu-tunggu sekian lama sudah dimulai. Degdegan seperti saat menunggu mulainya perkuliahan ini. Sepertinya dulu kuliah tidak se-nervous ini hehehe...

Yes, game level 1 selama 10 hari diawali tentang komunikasi produktif. Kalau dipikir, kenapa kok sepertinya complicated ya? Kan hanya komunikasi yang kita jalani setiap hari dengan anggota keluarga lainnya?

Eits! Jangan salah...kali ini komunikasi yang kita lakukan harus produktif, harus terjadi perubahan yang positif seperti yang semua pihak inginkan.

Hari ini kejadian unik dan lucu namun sebenarnya sering kejadian sih.
Saya disini sebagai penengah antara suami dan anak saja namun saya sebagai pelaku komunikasi produktifnya.

Muhammad menjelang tidur siang minta dibuatkan susu coklat ke Abinya. Dan Abi pun membuatkan susu kesukaan Muhammad dengan segera. Ternyata saat dirasa susu itu masih agak panas dan saya mengerti Muhammad akan meminumnya setelah beberapa saat ketika susu hangat bisa diminum. Namun Abi rupanya salah tanggap dan mungkin ingin cepat istirahat siang juga jadi Abi segera menambahkan air putih ke susu tersebut.

Muhammad protes sambil menangis pada Abinya :

M : Abi kenapa ditambah air?
A  : katanya panas
M : iya tapi engga usah ditambah air (masih nangis karena protes)

Saya yang lagi diantara mereka dan paham kenapa ini terjadi ikutan menengahi. Dengan nada yang rendah dan tenang supaya Muhammad berhenti menangis karena kekecewaannya didengarkan.

U  : kenapa Muhammad?
M : itu susunya ditambah air sama Abi...kan rasanya nanti jadi air putih
U : oh...susu coklatnya jadi engga berasa Abi kalau ditambah air lagi...
(saya bicara mengarah ke Abi supaya mengerti apa yang dimaksud anaknya. Masih dengan nada tenang dan tidak memihak)

M : Iya... (masih nangis tapi sudah mereda)
U : Tapi Abi sudah buatkan untuk Muhammad susunya, dicoba dulu mungkin masih ada rasanya sedikit...
M : engga mau...
U : Abi sudah buatkan Muhammad...nanti kalau buat lagi airnya jangan banyak-banyak ya Abi...

Alhamdulillah Muhammad mau meminum susu coklat tersebut meskipun dengan pesan : "nanti jangan gitu lagi ya Abi" dan Abi Muhammad menjawab " iya Muhammad, maafin Abi ya"

Dan Abi Muhammad tidak perlu membuat ulang lagi susu coklatnya yang saya tahu tidak akan dilakukannya karena sudah lelah menemani Muhammad renang dan bermain sepagian.
Alhamdulillah, saya juga tidak terpancing untuk meninggikan nada bicara supaya didengar keduanya. Challenge day 1, mission accomplished!

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Comments

Popular posts from this blog

Hari 10_ Komunikasi Produktif

Bismillahirohmanirohim Alhamdulillah hari ini situasi lebih kondusif dari kemarin. Bersyukur saya selalu dapat belajar dari pengalaman teman-teman di kelas BunSay#4 IIP yang sama-sama sedang belajar komunikasi produktif. . Sejak kemarin yang diuji adalah kesabaran dengan menahan emosi saat kondisi saya sedang kurang baik. Komunikasi produktif hari ini dengan Muhammad terbangun karena membicarakan perencanaan acara hari ulang tahunnya. Yang sebenarnya kebiasaan ini sedang dalam proses hendak dihilangkan. . Perjalanan hijrah Umi dan Abi masih dalam tahap belajar sejalan dengan mendidik Muhammad dan adiknya kelak. . Membicarakan ulang tahun ini membuat hati Muhammad sedikit tentram dan senang sekali. Nasehat yang dari kemarin sempat terlempar jauh, secara otomatis tanpa diulang langsung berjalan. Umi : "habis minum susu Muhammad mandi ya sama acil" (dengan suara yang ramah) Muhammad : "iya umi" . Alhamdulillah...one step a head ya Muhammad...we still learni

Kemandirian - Muhammadhsahomeschool

https://www.instagram.com/p/BfIKeFMAPul/ Kemandirian adalah salah satu hal yang utama yang harus dipelajari menurut saya. Kemandirian harus dibentuk sedini mungkin, bukan nanti kalau sudah besar, sudah mengerti. Kemandirian bisa dibentuk melalui pembiasaan yang cara mengajarkannya saya juga masih learning by doing. . Secara fitrah, anak sudah ingin melakukan secara mandiri segala hal yang dia lihat dari contoh disekitarnya. Fitrah belajar hingga piawai yang merupakan salah satu potensi baik manusia. Namun terkadang orang dewasa tidak menyadari potensi itu dan menganggap anak-anak itu BELUM BISA, BELUM MENGERTI, yang pada akhirnya tanpa disadari mengubur fitrah belajar hingga piawai tersebut. . Disini Muhammad belajar, tidak hanya mainan dan lemari mainannya saja yang harus dibersihkan. Tapi seluruh bagian rumah termasuk dapur juga harus bersih. Melihat umi bersih-bersih, tanpa diminta Muhammad langsung mengambil lap ditempat lap disimpan dan bertanya yang mana lap untuk dapur kare