Skip to main content

Jangan Menyerah Umi by Ira Rahmah Awalanti

Rasanya kelelahan hilang saat melihat wajah mungil yang hampir 4 tahun lalu lahir dari rahim umi. Suara ocehan dan pertanyaan tanpa koma dan titik selalu bikin tersenyum. Terasa Muhammad anak sholeh umi merindukan kedekatan dan kejutan-kejutan yang umi persiapkan untuk aktifitas bermain dan belajarnya. Entah bagaimana terkadang umi merasa hilang tenaga dan malas. Sesuatu membuat umi patah hati.

Merasa berkurangnya waktu untuk Muhammad membuat umi patah hati. Bukan waktunya yang berkurang tapi karena permintaan Muhammad akan waktu umi sudah bisa diungkapkan sendiri. Dengan kata yang jelas Muhammad bilang "umi ga usah kerja umi...". Kalimat itu bikin merasa tenaga habis terkuras tak bersisa padahal segar baru bangun tidur. Segala macam penjelasan termasuk "saling membantu teman" sudah disampaikan, bahkan umi juga bilang "nanti teman umi gimana kalau umi ga bantu carikan kendaraan?" dan dibalas "ga usah bantuin teman umi, umi main sama muhammad aja" 😢

Percakapan panjang yang kadang berakhir tantrum, terutama dipihak umi bikin semangat lenyap tak bersisa.

Bismillah...
Suatu hari Muhammad akan mengerti kenapa umi kerja. Dan umi mau buktikan terus sama Muhammad, meskipun umi kerja, umi akan punya waktu bermain yang banyak untuk Muhammad.
Sabar ya Muhammad, suatu hari waktu umi akan banyak untuk Muhammad. Semoga umi istiqomah. Aamiin

Pandangi wajah mungil dengan senyuman ceria itu. Dengarkan ocehan tanpa koma dan titik itu. Jangan menyerah umi! šŸ’Ŗ

https://www.instagram.com/p/BZwjyKXBNBV/ Regrann App - Repost without leaving Instagram - Download Here : http://regrann.com/download

Comments

Popular posts from this blog

Sepintas Kesibukan Yang Tak Berujung

Ya...disanalah laptop itu menyala dan hanya menyala.  Tidak tersentuh sedikitpun. Dan aku hanya bisa melihat dari kejauhan sambil melakukan rutinitas pagi yang tak nampak akan selesai karena sambung menyambung. Kalau pun ada jeda, aku manfaatkan untuk sedikit sarapan santai sambil duduk, menikmati roti meises dan milo hangat.  Tidak berselang lama, kadang sempat selesai sarapan kadang masih sekali gigit rotinya dan sekali seruput milonya. Karena si kecil bangun dan kakak sudah selesai bersiap untuk sarapan sebelum pergi ke sekolah. Si kecil yang menangis karena saat terbangun tidak ada ummi di sebelahnya. Si kecil yang ingin di peluk saat terbangun dari tidurnya. Si kecil yang sudah pandai protes jika semua tidak sesuai dengan keinginannya. Si kecil yang sudah mulai bisa memilih sesuai dengan kebutuhannya, meskipun terkadang pilihannya masih belum akurat. Si kecil yang sudah ga kecil-kecil amat lagi meskipun masih balita. Saatnya harus mengantar kakak, si kecil pun hanya ingin...

Spooning Coriander (Ketumbar) / Practical Life

Umi sudah mempersiapkan untuk kegiatan transfer kering ini dalam rangka IndonesiaMontessoriChallenge 2. Mulai dari wadah sampai bahan yang akan ditransfer oleh muhammad. Tapi waktu umi buka kulkas, muhammad lihat dan langsung mengambil botol yang isinya ketumbar. Muhammad minta bukakan botolnya dan ternyata isinya mau dimainkan. Hm...karena muhammad sudah tertarik sama ketumbar ini maka umi langsung menumpahkan ke wadah yang sudah disediakan. Tadinya wadah yang disediakan adalah 2 mangkuk stainless yang hampir sama besar. Tapi jadi berubah menjadi 1 mangkuk stainless dan botol tempat ketumbar disimpan. Muhammad lebih tertarik spooning ketumbar atau coriander-nya dari mangkuk ke dalam botol 😊 Walaupun masih berantakan tapi sebagian besar ketumbarnya masuk ke dalam botol. More practice my prince! I will be here for you 😙

Malang, Juli 2018 Part 4

Di Museum Tubuh   Hari ini Muhammad mau jalan-jalan kedua tempat. Yang pertama ke Museum Tubuh yang dikenal dengan Museum Bagong di JaTim Park 1. Kedua kami mau ke Museum Angkut.   Dari hotel kami pakai Go Car lagi, dan kali ini Abi ikut serta. Alhamdulillah, dapat supir Go Car yang mengetahui jalan alternatif lagi jadi kami sekitar 45 menit sampai di Museum Tubuh The Bagong Adventure. Sampai disana kami langsung beli tiket dan masuk. Alhamdulillah, tidak antri bahkan termasuk sepi.   Di Museum Tubuh Muhammad juga tidak terlalu excited. Bukan tidak excited tentang isinya, tapi lebih karena ruangan yang tidak begitu terang. Kalau untuk alat peraga Muhammad cukup tertarik. Dari sejak 2 tahun lalu, saat kami ke Museum Tubuh rasanya Museum ini tidak begitu banyak perubahan atau perkembangan.   Muhammad sempat mendapat pengetahuan mengenai vaksin melalui 3D movie. Lumayan setelah nonton ini Umi lebih mudah menjelaskan kenapa harus vaksin alias disuntik. Sepertinya pen...