Tulis, hapus, tulis, hapus, tulis, hapus, ... akhirnya ga nulis-nulis. Ganti font, ganti format, ganti warna font, ganti paper background persiapan untuk menulis dan akhirnya lelah, ga jadi nulis. Mau nulis apa? Pengennya yang bermanfaat, bermakna, buka buku ini, buka buku itu, lihat-lihat sosmed, akhirnya browsing dan scrolling sosmed. Ga jadi nulis lagi. Dapat ide saat nyetir. Coba diingat-ingat terus. Sampai rumah masih ingat tapi begitu mulai menulis vibes nya hilang dan menulis jadi ga berbinar lagi. Apakah setiap penulis begitu? Paling parah sih ya saat dapat ide lagi nyetir dan ga bisa segera nulis. Vibes ceritanya bisa hilang berdasarkan mood. Ah...sudahlah... Apalagi kalau selalu ada saja alasan ga bisa nulis karena lebih enak nulis pakai laptop, padahal sekarang bisa instal apps blog di android atau tablet. Kali ini alasannya, android atau tablet terlalu kecil jadi kurang en...
Every child have their own uniqueness by IraRahmahAwalanti